Pengertian DML, DDL, dan DCL Pada MySQL

Pengertian DML, DDL, dan DCL Pada MySQL

Pengenalan singkat tentang MySQL sebagai sistem manajemen basis data (DBMS) membawa pemahaman awal yang penting bagi pengguna database. MySQL, sebagai salah satu DBMS yang paling banyak digunakan di dunia, memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan manipulasi data. Dalam hal ini yaitu, pengetahuan tentang Data Manipulation Language (DML), Data Definition Language (DDL), dan Data Control Language (DCL).

Baca juga: Data Analyst dan Data Scientist Kenali Apa Perbedaannya?

Definisi Dasar

Data Manipulation Language (DML)

DML, atau Data Manipulation Language, merupakan bagian integral dari SQL yang memungkinkan pengguna untuk melakukan manipulasi data dalam suatu basis data. Salah satu perintah utama dalam DML adalah SELECT, yang memungkinkan pengguna untuk mengambil data yang dibutuhkan dari tabel.

Data Definition Language (DDL)

DDL, atau Data Definition Language, berfokus pada definisi struktur basis data. Perintah-perintah dalam DDL berfungsi untuk membuat, mengubah, dan menghapus objek dalam basis data. Sebagai contoh, perintah CREATE memungkinkan pengguna untuk membuat tabel baru.

Data Control Language (DCL)

DCL, atau Data Control Language, bertanggung jawab untuk mengelola hak akses pengguna terhadap objek dalam basis data. Dua perintah utama dalam DCL adalah GRANT dan REVOKE.

Selanjutnya melalui pemahaman singkat ini, kita telah merinci peran masing-masing DML, DDL, dan DCL dalam konteks MySQL. Selanjutnya, kita akan mengulas lebih dalam perintah-perintah kunci dari masing-masing kelompok ini untuk memperdalam pemahaman kita.

Baca juga: Mengenal Handling Missing Values dalam Identifikasi Data

Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML) dalam MySQL menyediakan perintah-perintah yang memungkinkan pengguna untuk memanipulasi data dalam basis data. Terdapat empat perintah utama dalam DML yang sering digunakan, yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE. Mari kita bahas masing-masing perintah secara rinci:

SELECT

Perintah SELECT berfungsi untuk mengambil data dari satu atau lebih tabel dalam basis data. Dengan menggunakan klausa WHERE, kita dapat memfilter data yang ingin diambil. Contoh penggunaan:

SELECT nama, usia FROM karyawan WHERE departemen = ‘IT’;

Perintah ini mengambil nama dan usia dari karyawan yang bekerja di departemen IT.

INSERT

Perintah INSERT memungkinkan penambahan data baru ke dalam tabel. Pengguna dapat menentukan nilai untuk setiap kolom sesuai dengan struktur tabel. Contoh penggunaan:

INSERT INTO karyawan (nama, usia, gaji) VALUES (‘John Doe’, 30, 6000);

Perintah ini menambahkan data karyawan baru dengan nama John Doe, usia 30 tahun, dan gaji 6000 ke dalam tabel karyawan.

UPDATE

Perintah UPDATE berfungsi untuk memperbarui nilai kolom dalam satu atau lebih baris data. Kondisi WHERE dapat berfungsi untuk menentukan subset data yang akan diubah. Contoh penggunaan:

UPDATE karyawan SET gaji = gaji + 500 WHERE departemen = ‘IT’;

Perintah ini memperbarui nilai kolom gaji untuk semua karyawan di departemen IT dengan menambahkan 500 ke nilai gaji mereka.

DELETE

Perintah DELETE menghapus satu atau lebih baris data dari sebuah tabel. Seperti UPDATE, DELETE juga dapat menggunakan kondisi WHERE untuk menentukan data yang akan dihapus. Contoh penggunaan yaitu:

DELETE FROM karyawan WHERE usia < 25;

Perintah ini menghapus semua karyawan yang berusia di bawah 25 tahun dari tabel karyawan.

Dengan pemahaman terhadap perintah-perintah DML ini, pengguna MySQL dapat secara efektif memanipulasi data sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. Setiap perintah memiliki peran khususnya masing-masing dalam proses pengelolaan dan pengolahan data dalam basis data MySQL.

Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) merupakan bagian dari SQL yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan dan mengelola struktur basis data. DDL terdiri dari beberapa perintah utama, termasuk CREATE, ALTER, dan DROP. Mari kita jelajahi masing-masing perintah untuk memahami cara mereka berkontribusi dalam mengelola struktur basis data.

CREATE

Perintah CREATE berfungsi untuk membuat objek baru dalam basis data, seperti tabel, indeks, atau tampilan. Contoh penggunaan CREATE untuk membuat tabel baru yaitu:

CREATE TABLE pelanggan (
id INT PRIMARY KEY,
nama VARCHAR(50),
alamat VARCHAR(100)
);

Perintah ini membuat tabel baru bernama ‘pelanggan’ dengan kolom id, nama, dan alamat.

ALTER

Perintah ALTER memungkinkan pengguna untuk mengubah struktur objek yang sudah ada dalam basis data. Contoh penggunaan ALTER untuk menambahkan kolom ke dalam tabel yaitu:

ALTER TABLE karyawan ADD COLUMN email VARCHAR(100);

Perintah ini menambahkan kolom ’email’ ke dalam tabel ‘karyawan’.

DROP

Perintah DROP digunakan untuk menghapus objek dari basis data, seperti tabel atau indeks. Contoh penggunaan DROP untuk menghapus tabel yaitu:

DROP TABLE pelanggan;

Perintah ini menghapus tabel ‘pelanggan’ beserta seluruh data dan struktur yang terkait.

Dengan perintah-perintah DDL ini, pengguna MySQL dapat secara fleksibel mengelola dan mengubah struktur basis data sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan perubahan bisnis. Pemahaman yang baik terhadap DDL memainkan peran kunci dalam desain dan evolusi basis data.

Data Control Language (DCL)

Data Control Language (DCL) memegang peranan penting dalam pengaturan hak akses pengguna terhadap objek dalam basis data MySQL. DCL terdiri dari dua perintah utama, yaitu GRANT dan REVOKE, yang memberikan dan mencabut hak akses secara berturut-turut. Mari kita eksplorasi kedua perintah ini untuk memahami bagaimana pengguna dapat diberikan dan diambil hak akses pada tingkat basis data.

GRANT

Perintah GRANT digunakan untuk memberikan hak akses tertentu kepada pengguna atau peran dalam basis data. Contoh penggunaan GRANT untuk memberikan hak akses SELECT pada tabel karyawan kepada pengguna1 yang terhubung dari localhost yaitu:

GRANT SELECT ON karyawan TO ‘pengguna1’@’localhost’;

Perintah ini memberikan hak akses SELECT pada tabel ‘karyawan’ kepada pengguna1 yang terhubung dari localhost.

REVOKE

Sebaliknya, perintah REVOKE berfungsi untuk mencabut hak akses. Contoh penggunaan REVOKE untuk mencabut hak akses SELECT dari pengguna1 yaitu:

REVOKE SELECT ON karyawan FROM ‘pengguna1’@’localhost’;

Perintah ini mencabut hak akses SELECT  kepada pengguna1.

Dengan perintah-perintah DCL, administrator basis data dapat dengan hati-hati mengelola hak akses pengguna untuk memastikan keamanan dan integritas data. Kemudian melalui kombinasi yang bijak antara DML, DDL, dan DCL, pengguna MySQL dapat mengoptimalkan kinerja dan keamanan basis data mereka sesuai dengan kebutuhan aplikasi

Kesimpulan

Kesimpulannya kita telah menjelaskan konsep dasar dari Data Manipulation Language (DML), Data Definition Language (DDL), dan Data Control Language (DCL) pada MySQL. Selanjutnya DML memungkinkan pengguna untuk memanipulasi data dengan perintah seperti SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE. Kemudian DDL berfungsi untuk mengelola struktur basis data melalui perintah CREATE, ALTER, dan DROP. Sementara itu, DCL menyediakan perintah GRANT untuk memberikan hak akses dan REVOKE untuk mencabutnya.

Pemahaman yang baik terhadap perbedaan dan penggunaan masing-masing perintah DML, DDL, dan DCL juga menjadi kunci dalam pengelolaan efektif dan keamanan basis data MySQL. Kemudian dengan kombinasi yang tepat dari perintah-perintah ini, pengguna dapat mengoptimalkan kinerja basis data sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan menjaga integritas serta keamanannya.

Tertarik Untuk Belajar Atau Ingin Memulai Karier Pada Bidang Data Science? Tunggu Apa Lagi? Ayo Segera Daftar Bootcamp Data Science di Indobot Academy Sekarang!

Related Articles

Responses

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

whatsapp whatsapp