Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi di UMKM adalah penggunaan password yang lemah atau sama untuk berbagai akun. Hal ini sangat berisiko, karena password yang mudah tertebak memudahkan peretas untuk mengakses sistem dan data penting.
Untuk itu, penting bagi UMKM untuk menerapkan kebijakan penggunaan password yang kuat dan kompleks. Misalnya, password yang terdiri dari kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol, yang sulit tertebak.
Selain itu, penggunaan autentikasi dua faktor (2FA) dapat memperkuat sistem keamanan, mengurangi risiko akses ilegal ke akun perusahaan. Dengan langkah-langkah ini, UMKM dapat meminimalkan potensi ancaman terhadap data dan sistem mereka.
Tidak Melakukan Pembaruan Keamanan Secara Rutin
Sering kali, UMKM mengabaikan pembaruan perangkat lunak dan sistem yang penting untuk menjaga keamanan. Padahal, pembaruan ini sering kali mengatasi kerentanannya yang dapat termanfaatkan peretas.
Tanpa pembaruan rutin, perangkat lunak yang tergunakan akan memiliki celah keamanan yang bisa tereksploitasi oleh ancaman siber baru. Karena itu, memastikan sistem dan aplikasi selalu terperbarui sangat penting dalam mencegah potensi serangan.
UMKM harus menjadwalkan pembaruan keamanan secara berkala dan mengaktifkan pembaruan otomatis bila memungkinkan. Langkah ini akan membantu melindungi data dan memastikan sistem tetap terlindungi dari ancaman yang berkembang.
Baca juga: Risiko IoT dalam Transportasi dan Solusinya
Kurangnya Pelatihan dan Kesadaran Keamanan bagi Karyawan
Serangan siber sering kali termulai dari kesalahan yang terlakukan oleh karyawan yang kurang terlatih. Tanpa pengetahuan yang memadai, mereka bisa menjadi sasaran empuk serangan phishing atau malware.
Penting bagi UMKM untuk memberikan pelatihan keamanan siber secara rutin kepada karyawan. Pelatihan ini membantu mereka mengenali ancaman dan cara melindungi informasi sensitif perusahaan.
Dengan karyawan yang sadar akan risiko keamanan, UMKM dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kebocoran data atau serangan yang merusak. Investasi dalam pelatihan ini akan memberikan perlindungan jangka panjang bagi bisnis.
Baca juga: Cara Ampuh Tangkal Kebocoran Data
Tidak Memiliki Rencana Pemulihan Bencana
Serangan siber atau kebocoran data dapat terjadi kapan saja, dan banyak UMKM yang tidak memiliki rencana pemulihan yang jelas. Tanpa persiapan, dampak dari serangan bisa sangat merusak, bahkan mengancam kelangsungan bisnis.
Memiliki rencana pemulihan bencana yang terstruktur sangat penting untuk memastikan bisnis tetap beroperasi setelah serangan. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah pemulihan data, pemulihan sistem, dan komunikasi dengan pelanggan.
Dengan rencana yang tepat, UMKM dapat mengurangi waktu henti dan melindungi reputasi mereka, bahkan setelah menghadapi insiden keamanan yang serius. Memastikan bahwa tim siap menghadapi potensi ancaman sangatlah krusial untuk kelangsungan usaha.
Baca juga:Sensor IoT dan Risiko Privasi: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Kesimpulan
Kesalahan fatal dalam penerapan cyber security dapat merugikan UMKM secara serius. Mulai dari penggunaan password lemah hingga kurangnya pelatihan bagi karyawan, semua ini membuka celah bagi ancaman siber. Untuk itu, UMKM perlu memperkuat sistem keamanan dengan pembaruan rutin, pelatihan keamanan, dan rencana pemulihan yang jelas. Dengan langkah-langkah ini, UMKM dapat meminimalkan risiko dan melindungi data serta sistem mereka dari ancaman.